Mengenal Hakikat Thibbun Nabawi
Thibbun Nabawi adalah metode
pengobatan yang dijelaskan oleh Nabi Muhammad Saw. kepada orang yang
mengalami sakit tentang apa yang beliau ketahui berdasarkan wahyu.
(Aiman bin ‘Abdul Fattah, 2005 : 102)
Metode pengobatan yang digunakan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam
saat mengobati sakit yang dideritanya, atau beliau perintahkan kepada
keluarga serta para sahabat yang tengah sakit untuk melakukannya. Adapun
sumber yang dapat dijadikan rujukan adalah Al-Qur’an, hadits shahih
serta atsar para sahabat yang diriwayatkan melalui jalan yang dapat
dipertanggungjawabkan menurut kaidah-kaidah ilmu hadits.
Ibnu Qoyyim al-Jauziyah berkata dalam Zaadul Ma’ad (IV/33), “Pengobatan cara Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam memiliki perbedaan dibanding dengan metode pengobatan lainnya. Karena metode ini bersumber dari wahyu, misykat
kenabian dan akal yang sempurna, maka tentu memiliki derajat kepastian
yang menyakinkan di samping memiliki nilai keilahian, berbeda dengan
metode pengobatan lainnya yang umumnya hanya berdasarkan pikiran, dugaan
atau pengalaman semata-mata.” (Syaikh Salim bin 'Ied al-Hilali, 2009)
Metode pengobatan ini sangat meyakinkan
untuk menjadi sebab kesembuhan, sedangkan pengobatan lain lebih banyak
merupakan hipotesis (dugaan) karena para dokter merupakan manusia biasa,
sedangkan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam adalah seorang Nabi sekaligus Rasul dimana segala sesuatu yang beliau katakan dan lakukan mutlak kebenarannya.
Pernyataan tersebut berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala,
وَمَا يَنطِقُ عَنِ الْهَوَى إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَى
“Dan tiadalah yang diucapkannya itu
(Al-Qur'an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain
hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” (qs. AL-Najm: 3-4)
Pengobatan ini bersandar kuat kepada akidah Islamiyah yang menyatakan bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala adalah pemilik alam semesta ini. Kesembuhan terletak di tangan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dia yang memberikan kesembuhan kepada manusia. Seperti Firman-Nya Subhanahu wa Ta'ala,
إِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ
“Dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku.” (QS. Al-Syu’aro’: 80)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
مَا أَنْزَلَ اللَّهُ دَاءً إِلَّا أَنْزَلَ لَهُ شِفَاءً
“Bagi setiap penyakit yang diturunkan Allah ada obatnya yang juga diturunkan-Nya.”
(HR. Al-Bukhari) Pernyataan ini merupakan penegasan tentang hakikat dan
akidah yang seyogyanya tidak hilang dari hati setiap muslim.
Pernyataan di atas diperkuat oleh Ibnul
Qoyyim yang mengatakan, “Metode pengobatan Nabawi tidak sebagaimana
metode para dokter. Pengobatan Nabawi sifatnya pasti, qoth’i, dan ilahi,
bersumber dari wahyu, pelita kenabian, dan kesempurnaan akal. Adapun
pengobatan lainnya kebanyakan berlandaskan perkiraan, dugaan, dan
percobaan-percobaan. Memang tidak perlu dibantah bahwa banyak orang
sakit yang tidak merasakan manfaat pengobatan Nabawi, karena yang bisa
mendapatkan manfaat pengobatan Nabawi adalah siapa yang mau menerimanya
dengan percaya dan yakin akan diperolehnya kesembuhan. Ia menerimanya
sepenuh hati, dengan keimanan dan kepatuhan. Al-Qur’an yang merupakan
penyembuh apa yang ada di dalam hati ini, jika tidak diterima dengan
penerimaan sepenuh hati, juga tidak akan bisa mewujudkan kesembuhan hati
dari berbagai macam penyakit, bahkan tidak menambahkan kepada
orang-orang munafik selain dosa-dosa dan penyakit-penyakit yang
bertumpuk-tumpuk.” (Aiman bin ‘Abdul Fattah, 2005 : 107)
Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam
telah memberi petunjuk tentang banyak obat-obatan, mengajari cara untuk
memanfaatkannya, sehingga diperoleh kesembuhan dengan izin Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Jika kita mencermati sabda-sabda beliau tentang pengobatan, baik
pengobatan yang beliau laksanakan untuk mengobati diri sendiri atau
beliau anjurkan kepada orang lain, maka di dalamnya akan kita temukan
hikmah yang tidak mampu diterima oleh akal kebanyakan dokter. Wallahu
Ta'ala A'lam
Sumber: www.riniakhwatmuslim.blogspot.com dengan judul: Pengertian Thibbun Nabawi.
Ref: http://www.voa-islam.com/news/sehat-nabawi/2012/03/21/18298/mengenal-hakikat-thibbun-nabawi/
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !